Berawal dari grup whatsapp, humor mukidi lucu yang bikin ketawa ngakak hingga sakit perut ini memang sedang menghebohkan netizen di Indonesia. Berbagai macam kisah candaan, meme lucu mukidi serta humor kocak sanggup kita lihat melalui obrolan mukidi bersama Markonah sang istri dan Wakijan teman baiknya.
Kira-kira siapa mukidi sih? Kenapa ia hingga banyak dicari orang? Sebenarnya mukidi yakni toko fiksi imajinatif yang menampilkan humor-humor segar untuk menghibur kita disaat merasa bosan dengan rutinitas pekerjaan. Dikutip dari aneka macam sumber via ceritamukidi.wordpress.com, berikut 9 humor mukidi lucu terbaru yang bikin ngakak
1. Pilih Surga atau Tentara?
Sehabis jam istirahat, Ibu guru bertanya kepada murid-muridnya.
Ibu Guru : Anak-anak siapa diantara kalian yang mau masuk surga?
Spontan semua murid menjawab, 'Sayaaaa ..'
Anehnya, Mukidi yang duduk dibelakang hanya terdiam saja
Hingga Ibu Guru pun memperlihatkan pertanyaan yang lain.
Kalau yang mau masuk Neraka siapa hayooo tunjuk tangan?
Anak-anak: Tidak mauuuuuuuuu....!!!
Lagi-lagi Mukidi tetap membisu tak bergeming.
Hal ini menciptakan Ibu guru merasa penasaran, ia pun mendekati muridnya tersebut..
Ibu Guru: Mukidi, kau mau masuk nirwana atau Neraka?
Mukidi: Tidak kedua-keduanya Ibu Guruuu..
Bu Guru: Lohh Kenapa?
Mukidi: Sebab waktu ayah saya sebelum meninggal dunia, ia pernah berpesan, ' Mukidi...Apapun yang terjadi...kamu harus masuk TENTARA..!!
2. Perdebatan Mukidi Tentang Gajah
Ketika jarum jam sudah memperlihatkan pukul 07.00 tepat. Bel di sekolah berbunyi dan para murid-murid pun pribadi berlarian untuk memasuki kelasnya masing-masing, termasuk juga Mukidi.
Sosok Mukidi memang sangat dikenal oleh para guru di sekolah itu. Anaknya sih enggak bandel-bandel amat. Namun, dia sangat terkenal sebagai anak yang nyebelin banget alias terlalu kreatif berlebihan.
Siang itu Mukidi duduk di paling depan, alasannya yakni salah satu dingklik sobat yang ada di depan tidak masuk. Pelajaran hari itu yakni pelajaran Bahasa Indonesia. Dan kebetulan ini yakni mata pelajaran yang paling disukai oleh Mukidi.
Nah dikesempatan tersebut, Ibu Guru menciptakan tebak-tebakan wacana nama hewan. Berikut obrolan lucu mereka:
Ibu Guru: Hayoo Anak-anak, apa nama binatang yang dimulai dengan aksara G? Siapa yang sanggup jawab?
Mukidi bangun dan menjawab: Gajah, Bu Guru!
Ibu Guru: Bagus, Pintarr kau Mukidi. Pertanyaan berikutnya, Apa nama binatang yang dimulai dengan aksara D?
Semua murid diam, tapi Mukidi kembali berdiri: 'Dua gajah, Bu Guru...'
Errrr.....semua murid tertawa terbahak-bahak.
Ibu Guru: 'Mukidi, kau bangun di pojok sana!
Ayo belum dewasa kita lanjutkan. Pertanyaan berikut, binatang apa yang dimulai dengan aksara M?
Semua murid masih terdiam.
Tapi lagi-lagi Mukidi menjawab dengan tenang, 'Mungkin Gajah...'
Ibu Guru: 'Mukidi, kau keluar dan bangun di depan pintu sekarang!
Mukidi keluar dengan raut wajah sedih. Dan akhirnya Bu Guru melanjutkan...
Ibu Guru: Pertanyaan terakhir...Anak-anak, binatang apa yang dimulai dengan aksara J? Ayoo siapa yang mau jawab?
Murid-murid pun lagi-lagi terdiam alasannya yakni tidak sanggup menjawab pertanyaan Ibu Guru
Dari arah pintu luar sayup-sayup terdengar bunyi Mukidi berteriak.
Mukidi: 'Jangan-jangan Gajah... Bu Guru...'
Damn! Saking kesalnya, Ibu Guru pun menyuruh Mukidi pulang.
Merasa sudah hening tanpa Gangguan dari Mukidi, Ibu Guru pun lanjut memperlihatkan pertanyaan
Ibu Guru: 'Sekarang anak-anak, binatang apa yang diawali dengan aksara P?
Sekali lagi semua murid hanya sanggup terdiam. Tapi tiba-tiba ponsel Ibu Guru berdering di kantongnya.
Guru: Ia pun menjawab 'Ya hallo...Ini Siapa?
Mukidi: 'Maaf Bu, saya Mukidi, jawabannya sudah niscaya Gajah.
Ibu Guru : #@!!*^#**
3. When The Cookie Jar Is Empty
Markonah istri Mukidi dikala itu sedang belanja untuk bikin masakan ringan anggun lebaran
'Mas ada terigu?'
'Gak ada bu'
'Telor?'
'Kosong bu?'
'Gula pasir?'
'Habis'
'Gimana sih Terigu gak ada, telor kosong, gula pasir habis. Kenapa gak ditutup saja tokonya?'
'Kuncinya gak ada bu.'
4. Mukidi Membantu Nenek Kartinem
Suatu hari, Mukidi melihat mbah Kartinem sedang kebingungan di kantor pos.
'Bisa saya bantu nek?'
'Tolong pasangin perangko sama tulis alamatnya nak.'
'Ada lagi nek?'
'Bisa bantuin tulis isi suratnya sekalian?' Mukidi mengangguk. Si mbah kemudian mendiktekan surat hingga selesai.
'Cukup nek?'
'Satu lagi nak. Tolong di bawah ditulis:... maaf goresan pena nenek jelek.'
5. Ganti Rem
Mukidi mendatangi bengkel langganannya
'Mas, gimana sih, saya sudah 3 kali bolak-balik kemari tapi remnya kata istri saya masih terlalu jauh.'
6. Mukidi yang Kelaparan VS Preman
'Mukidi yang kelaperan masuk ke sebuah rumah makan. Ia memesan ayam goreng. Tak usang kemudian sebuah ayam goreng utuh tersaji. Baru saja Mukidi hendak memegangnya, tiba-tiba seorang pelayan tiba tergopoh-gopoh.
'Maaf mas, kami salah menyajikan. Ayam goreng ini pesanan bapak pelanggan yang disana', kata pelayan sambil menunjuk seorang laki-laki berbadan kekar dan berwajah preman. Akan tetapi alasannya yakni sudah terlanjur lapar beratt, Mukidi tetap ngotot bahwa ayam goreng itu yakni haknya.
Pria bertampang preman itu segera menghampiri meja Mukidi dan menggertaknya.
'AWAS kalau kau berani menyentuh ayam itu...!!! Apapun yang kau lakukan kepada ayam goreng itu, akan saya lakukan kepadamu. Kamu potong kaki ayam itu, saya potong kakimu. Kamu putus lehernya, saya putus lehermu..!!!"
Mendengar bahaya menyerupai itu, Mukidi hanya tersenyum sinis sambil berkata, 'Silahkan! siapa takut?'
Lalu Mukidi segera mengangkat ayam goreng itu dan menjilat pantatnya...
Hahahaha...
Hidup Lik Mukidi !!!
7. Mukidi berebut anak
Pada suatu peristiwa, Mukidi dan Ponikem gres saja bercerai dan sedang memperebutkan hak asuh anak semata wayang mereka.
Di ruang sidang pengadilan sang mantan istri Ponikem dengan pedenya berkata: 'Anak keluar dari perut saya, ya sudah niscaya milikku'
Mukidi marah-marah dan menyanggah: 'Kok lucu asal ngomong saja, memang kalau uang keluar dari ATM terus uangnya milik ATM? Jelas sudah niscaya uangnya punya yang masukin kartu ATM dong.'
Jaksa pun terbengong-bengong sambil manggut-manggut dan semua yang hadir di ruang sidang pun tertawa dan memberi tepuk tangan pada Mukidi.
Mukidi kok dilawan, ada-ada aja Ponikem!
8. Cerita Mukidi dengan Sepasang Remaja Kimpoi
Dibalik keramahan Mukidi ternyata ia punya kebiasaan jelek, yaitu suka ngintip orang yang sedang pacaran. Tempat favoritnya untuk mengintip yakni nangkring di atas pohon. Di mana di bawahnya sering dipakai untuk pacaran.
Seperti biasanya, malam itu Mukidi sudah stand by me di atas pohon untuk mengintip. Dan benar saja tak berapa usang tiba pasangan cukup umur muda berjulukan Kipot dan Kipit.
Karena dianggap sepi dan kondisi kondusif terkendali Kipot dan Kipit akhirnya indehoi. Mukidi benar-benar menikmatinya tontonannya.
Kipit : Pot, saya takut hamil.
Kipot : Enggak mungkin hamil, kan gres sekali ini.
Kipit : Tapi kata temenku sanggup pot, Bagaimana dong?
Kipot : Kalau bener hamil, ya kita serahkan saja sama yang di atas.
Tiba-tiba Mukidi turun dari pohon dan marah-marah: "ENAK AJA LU, GUA CUMA NONTON, LU MINTA GUA TANGGUNG JAWAB, GAK BISAA!!
9. Mukidi naik unta Arab
Ketika lagi banyak duit, Mukidi akhirnya liburan ke Arab. Seperti kebiasaan orang Indonesia lainnya. Dia juga ikut tour naik unta. Tapi unta di Arab tidak menyerupai unta di Indonesia nurut-nurut, Mukidi cukup bilang, 'duduk' dalam seketika unta pun pribadi duduk menuruti perintahnya.
Namun lain kejadiannya pada Unta di Arab, walaupun Mukidi sudah bilang: 'Duduk, sit.. sit, jongkok, diuk.'
Sang unta tetap berdiri, dan karenanya Mukidi tidak sanggup naik.
Tiba-tiba datanglah Pawang Unta dan berkata : 'Bilang Assalamualaikum dulu, gres unta mau duduk.'
Mukidi: 'Asalamualaikum' absurd bin asing unta pun pribadi duduk, Mukidi akhirnya naik, unta pribadi bangun lagi.
Mukidi: 'Jalan.. jalan..' unta tetap diam. Dipukul pukul punggungnya, unta pun tetap tidak mau jalan.
Pawang Unta : 'Bilang Bismillah ....
Mukidi : 'Bismillah'
Onta jalan, Mukidi bahagia banget jalan naik unta dengan Pawang Unta berjalan di sampingnya.
Tak usang kemudian Mukidi bertanya, 'Pawang, Bagaimana cara nyuruh untanya lari ya?
Pawang Unta: 'Bilang aja Alhamdulilah'
Mukidi : 'Alhamdulilah...'Dan akhirnya unta pun berlari...
Mukidi bahagia sekali. Saking senangnya Mukidi bilang lagi 'Alhamdulilah.' Alhasil si unta berlari tambah kencang, dan si Pawang Unta makin ketinggalan.
Ketika Mukidi sudah jauh si Pawang Unta gres ingat, belum memberi tahu caranya onta berhenti. Dari jauh Pawang Unta berteriak: 'Kalo mau berhenti bilang Innalillahi..'
Karena sudah jauh Mukidi tidak mendengar. Dan si unta terus berlari dengan kencang. Sampai akhirnya di kejauhan Mukidi melihat di depan ada jurang yang sangat dalam. Mukidi ketakutan, dan mencoba menghentikan onta: 'Stop, stop, stoooop, stooop, oop, oop..!!'
Unta tetap berlari kencang, sedangkan jurang sudah terpampang di depan mata. 'Mati gue!' kata Mukidi. Tahu nasibnya akan jatuh kejurang dan matek.
Dalam kepanikannya dia berteriak: 'Innalillahi..!!' sambil memejamkan mata pasrah. Unta mendadak berhenti. Dan ketika Mukidi membuka mata. Dia melihat persis di tepi jurang. Saking senangnya tidak jadi mati, Mukidi berteriak: 'Alhamdullilah!'
PLUNG!!! .....
Hahaha Asyuuuu! Gimana pemirsa beritaterbaru.id? Kocak benerkan "kumpulan humor lucu mukidi terbaru" yang bikin kita ketawa ngakak hingga perut muless.
Ini gres sebagian lohh, kalau mau kisah wacana mukidi lebih lengkap pribadi saja tiba ke website Mukidi melalui alamat situs ceritamukidi.wordpress.com.
0 comments:
Post a Comment